Monday 23 November 2009

"Emak Ingin Naik Haji"


Yup, betul judul di atas adalah judul sebuah film yang diadaptasi dari cerpen karya asma nadia. Saya bukannya mau mereview film tersebut. Jika ingin memmbaca reviewnya silahkan klik disini atau klik ini. Film ini direkomendasikan seorang teman. Katanya bagus, lebih bagus dari film 2012. Dari segi cerita sih iya.
Hmm abis nonton film ini bikin saya mikir : selama ini ketika saya punya uang 5 juta rupiah, apa yang terlintas dipikiran saya? gak sedikitpun ada niat buat nabung haji. Sedangkan emak yang tokoh utama film itu, dengan sabar mengumpulkan uang hasil jerih payahnya menjual kue apem, selama lima tahun, akhirnya terkumpul 5 juta rupiah, dengan niat tulus dan ikhlas, semata-mata karena kerinduannya memenuhi panggilan Allah : Menunaikan Ibadah Haji. Walaupun akhirnya hasil jerih payahnya itu harus dia relakan demi biaya operasi hernia cucunya. Tapi niatnya pergi haji begitu kuat.

Balik lagi dengan saya atau mungkin kita? ketika punya duit 5 juta rupiah apa yang terpikirkan oleh saya atau kita? Ganti Handphone mungkin? Liburan? menabung untuk uang muka beli mobil? dan hal-hal lain, yang sama sekali bukan niat untuk memenuhi panggilan Allah, SWT yang suci : Ibadah Haji.

Sering alasan : belum ada panggilan menjadi alasan utama untuk tidak memulai menabung haji. Padahal bagaimana mungkin ada panggilan kalo niatan saja gak punya?
Bener-bener deh tuh film bikin hati tergugah, untuk memenuhi panggilanNya, untuk menyambut panggilanNya dengan Lafadz : Labbaikkallaahumma labbaik...

Semoga, saya dan anda mau memulai untuk menyisihkan sedikit demi sedikit dari penghasilan sebulan untuk memenuhi panggilanNya. Semoga kita gak melulu menabung untuk orientasi dunia, tapi juga akhirat. Yah, Semoga.








Thursday 5 November 2009

Akan Kemana Indonesiaku?


Saya baru saja membaca berita-berita tentang kebebasan Anggodo. What?! Anggodo bebas? Menurut pihak kepolisian tidak ada cukup bukti untuk menahan Anggodo. Wew, sebagai orang awam, saya jadi bertanya-tanya apakah bukti rekaman percakapan itu bukan sebuah bukti yang kuat akan adanya sebuah kejahatan terencana? Bukankah Bibit-Chandra ditahan pada saat belum ada bukti yang cukup???

Apakah emang sudah tidak ada keadilan di negeri ini? Apakah yang menang adalah yang punya harta dan kekuasaan? Bisakah kita percaya lagi pada kedua lembaga negara kita tercinta KEPOLISIAN dan KEJAKSAAN, yang notabene adalah institusi yang HARUSNYA menegakkan keadilan? Akan kemana Indonesiaku?

Semoga kasus ini selesai dengan Happy Ending. Kebenaran lah yang menang. Siapapun mereka, entah itu Bibit-Chandra, entah itu Anggodo. Semoga diluar sana, di kedua institusi itu masih ada orang-orang yang mau membela kebenaran dan keadilan.

Thursday 27 August 2009

It's Inspiring me...

"Kebahagiaan tetaplah rahasia Ilahi, meskipun sejuta manusia menggapai langit dan menggali bumi. Kebahagiaan sejati hanya dilandasi keyakinan akan takdir sehingga menjunjung manusia kearah ketabahan, kepasrahan, keteduhan hati dan keikhlasan, bak mutiara terpendam yang menyorotkan cahaya pasrah, menyambut keridhaan Ilahi."

Kalimat ini saya copas dari artikel yang dikirimkan seorang teman. Yeah, it just inspiring me. Kalimat sederhana tapi dalem maknanya dan truly sulit untuk merealisasikannya. Kita sering banget kan protes ketika kenyataan tidak sesuai keinginan kita. Ketika kita merasa benar tapi yang terjadi malah sebaliknya. Hmm, bukankah setiap peristiwa pasti ada hikmahnya? Tapi kenapa masih sering sulit menerima kenyataan???

Hmm...ikhlas...must have digali terus nih dari dalam diri...

Friday 21 August 2009

Menjelang Ramadhan

Gak kerasa ya, menjelang Ramadhan lagi. Alhamdulillaah deh masih dikasih umur panjang, bisa ketemu Ramadhan lagi, bulan yang penuh berkah, bulan penuh pengampunan. Allah, SWT memang Maha Bijaksana ya...Dia Maha Tahu kalo manusia itu gudangnya dosa dan khilaf, makanya Dia memberikan satu bulan bonus pencucian segala dosa. Bagi yang mau menjadi orang-orang yang bertaqwa, ayo, manfaatkan Ramadhan ini, tingkatkan ibadah, semangat! Raih segala keberkahan dan keutamaan di bulan Ramadhan ini.

Menjelang Ramadhan, sms bernuansa Ramadhan mulai mengisi inbox HP. Di kantor, messenger Ramadhan pun gak henti-hentinya tampil di layar monitor. Nah ini dia nih sebagian sms n messenger yang masuk (saya kasih tiga aja ya..:))


"Tiada kata seindah Dzikrullah, Tiada senandung seindah Tilawah Qur'an, Tiada bulan seindah Ramadhan, Tiada kemuliaan seindah Memaafkan, Bersama ramadhan kita dekatkan diri kepada Allah, agar hidup mendapat berkah. Mohon Maaf Lahir dan Batin..."

"Ramadhan adalah lentera..
>Kuingin membuka tabirnya dengan maaf
>agar ia menembus jendela fitri
>dari tiap helai khilaf......
>Mohon maaf lahir bathin atas segala khilaf.....
>Selamat berpuasa
>dibulan penuh makna......"

"Jika harta adalah RACUN maka ZAKAT-lah penawarnya
Jika USIA Penuh dosa maka TAUBAT lah obatnya
Jika seluruh bulan penuh dengan NODA, maka Ramadhan lah PEMUTIH nya
Ahlan Wa Sahlan Ya Ramadhan
Selamat datang wahai bulan yang penuh keberkahan.
Mohon Maaf Lahir dan Batin"

Ucapan ini saya tujukan juga buat semua yang sobat blogger. (Bagi yang mau copy paste..silahkan...)

Oia, target Ramadhan saya kali ini adalah : Khatam Al-Qur'an (harus, musti, wajib!). Tarwih gak bolong, Sholat Sunnah makin diperbanyak, Dzikir juga, STOP gosip STOP nyela STOP Ghibah...pokoknya Ramadhan ini harus lebih baik dari Ramadhan tahun kemarin. Aamiiin...

Marhaban YA Ramadhan...



Thursday 13 August 2009

Sehari Setelah Outbond

Hari ini badan saya rasanya sakit semua. Maklum…kemarin, selama dua hari saya ikut kegiatan outbond yang dilaksanakan oleh kantor. Pengalaman pertama Outbond, bener-bener seruuu. Capek mah gak kerasa, soalnya semua dilakukan dengan senang hati dan riang gembira. Tapi sekarang setelah masuk kantor lagi, baru deh kerasa nih badan pegel semua, lengan juga agak memar akibat merayap di dua tali. Mustinya setelah outbond dikasih libur sehari ya? biar bisa istirahat di rumah (maunya sihh….).

Dan karena merasa pegel begini, saya memutuskan untuk tidak pergi malam ini ke pesta kawinan anak mantan kepala kantor saya dulu. Jadi saya rencana nitip undangan (amplop) saja sama Ibu Hasnah. Saya pun pergi ke kantor bu hasnah untuk nitip undangan (amplop). Tapi sampai di sana, saya berubah pikiran, soalnya bu hasnah bilang, badannya juga sakit semua karena outbond, tapi dia tetap mo pergi, soalnya yang ngundang ini adalah mantan kepala kantor terbaik yang pernah kami temui. Dia baik banget waktu menjabat kepala kantor, sederhana, bersahaja, semua anak buahnya dia kenal. Gak ada deh istilah pegawai honor or pegawai tetap. Pokoknya this boss TOP BGT deh…Jadi saya pun memutuskan untuk pergi.

Saya tidak menyesal datang ke tempat ini. Sambutan hangat dari Bapak, Ibu dan sang pengantin, bikin pegel ini gak kerasa. Melihat keakraban para pensiunan, mantan bos, dan yang masih menjabat sebagai bos, nyonya-nyonya mereka, bikin lupa kalo lengan ini memar. Walaupun, teteup, pertanyaan : “kamu kapan menyusul?”, meluncur manis setiap kali saya berjabat tangan dengan mereka, saya tetap senang.

Saya bersyukur telah mengambil keputusan yang tepat : menghadiri undangan pernikahan ini. Walaupun disana, ada seseorang lebih memilih nongkrong di dunkin donuts, beserta teman-teman yang setiap hari bisa dia temui, ketimbang menghadiri undangan ini (yang cuman sekali) dengan alasan badan pegal dan capek sehabis outbond, pengen istirahat, bla bla bla…(emangnya ke pesta kawinan menghabiskan tenaga yang lebih banyak ya? Ketimbang nongkrong di DD?)

Wednesday 12 August 2009

PLASTIK

Pada nyadar gak, kalo sekarang tuh yang namanya tanaman, bunga, kembang dan sejenisnya, yang sering kita temui di dalam ruangan, baik itu rumah, kantor, hotel, mall, salon, resto, etc, terbuat dari PLASTIK? Alias gak orisinil? Bahkan bukan hanya dalam ruangan, ding. Di luar ruangan juga sering tuh dipajang pot plastik plus tanaman plastiknya (yang mirip banget ma yang orisinil).

Emang sih, kalo yang orisinil mau ditaruh di dalam ruangan juga, mungkin bakalan mate. Tapi hal ini mengingatkan saya pada satu waktu di masa SD saya. Okeh, kita flashback dulu. Waktu SD, saya pernah membaca komik (lupa judulnya) di sebuah majalah anak (ya iayalah namanya juga masih SD, bacaannya yah majalah anak).


Ceritanya tuh pada tahun 20xx (saya lupa tahunnya) seorang anak dikejutkan oleh kenyataan bahwa semua yang ada di sekelilingnya ternyata gak orisinil. Alias terbuat dari plastik (kalo gak salah ingat, nih anak mimpi, deh). Mula-mula dia sadar akan tanaman di rumahnya, kemudian dia menemukan hewan yang ternyata plastik juga, dan yang lebih mengerikan orang tuanya juga terbuat dari plastik!!!

Saya jadi berpikir….jangan-jangan…di tahun 20xx bakalan kejadian beneran. Hiyy ngeriii…Soalnya sekarang dah terbukti kan, tanaman banyak yang terbuat dari plastik, trus mainan anak-anak berbentuk hewan yang mirip banget aslinya juga dah banyak kan? Kek cicak plastik yang biasa buat ngagetin orang. Tapi manusia plastik mungkin belum ada ya? Kecuali sebagian plastik. Kayak mba’ KD, Piss mba !

Eh tapi sekarang banyak lho manusia yang berhati plastik (bukan dalam makna sebenarnya). Manusia yang gak peduli ma sekelilingnya, yang diam-diam aja ketika ketidakadilan terjadi di sekitarnya, yang gak tersentuh melihat penderitaan sesama manusia, yang suka ngambil hak orang lain, yang tega menyakiti bahkan menghilangkan nyawa orang yang gak berdosa, am I right?

Yup, semoga kita tidak menjadi manusia plastik.

Thursday 30 July 2009

"HARRY POTTER"


Saya bukannya mo ngereview film harry potter yang terbaru (baca : Harry Potter and the half blood prince). Kalo itu sih, sudah banyak yang ngebahas. Saya cuman mo ngebahas fakta soal : "Bukan Penggemar Film Harry Potter" yang adalah orang terdekat saya.

Beneran lho, saya pikir semua orang yang dah baca buku Harry Potter bakalan suka juga nonton filmnya. Memang sih faktanya banyak yang kecewa dengan film yang isi ceritanya agak beda dengan bukunya. But it’s okay. Tapi yang aneh (menurut saya) kakak saya gak suka nonton filmnya dengan alasan : pemainnya jelek! (Whatt???) Dia bilang mungkin karena ceritanya tentang dunia sihir makanya orang-orang yang ada di film itu mirip penyihir semua (kayak yang pernah liat penyihir asli, saja).


Senada dengan kakak saya, anak dari ipar kakak saya juga bilang gak suka nonton karena muka pemainnya ‘aneh’(hmm...apakah karena mereka memiliki hubungan keluarga ya? makanya berpendapat sama? Tapi saya, gak tuh :)). Padahal dia dan suaminya dah antri untuk beli tiket, tapi urung karena ya alasan itu tadi (baca : muka pemainnya "aneh"). Hmm, setelah saya pikir-pikir, ada benarnya juga tuh. Coba deh bayangkan wajah-wajah pemain harry potter, mirip penyihir kan? (walopun g pernah liat penyihir asli). Tapi seperti yang sering digambarkan, penyihir itu mukanya rada-rada serba runcing, dagu ma idung runcing, hihihi, para pemeran di film harry potter juga begitu kan? (analisa yang aneh).

Apakah itu emang disengaja? Seperti efek visual or make up? Atau emang sengaja nyari yang spesifikasi wajahnya ‘runcing’ kek analisa saya? Hehehe. Tapi apapun itu, berdasarkan pendapat dua orang itu, saya berkesimpulan : yang bikin tuh film berhasil membawa dunia sihir ke layar lebar, ya gak seeh?

*) Gambar dicopas dari : thecia.com.au

Tuesday 21 July 2009

Menunggu...


“Seandainya saya cowok,dari dulu saya dah melamar cewek, dan gak lajang sampe umur segini. Tapi kita cewek. Cewek kan cuman bisa nunggu. Nunggu dilamar. Kalo pun sampai sekarang saya belum merit bukan berarti karena saya gak mau. Saya mau, tapi mungkin belum ada jodoh kali. Jodoh itu di tangan Tuhan. Saya bukti konkrit. Pacar saya yang dulu dah dua kali datang melamar. Lamaran pertama ditolak keluarga saya, lamaran kedua saya yang nolak karena kalo menikah dengan dia, saya mungkin harus mengorbankan pekerjaan saya Yah, mungkin pacar saya yang dulu itu memang bukan jodoh saya, karena kalo dia jodoh saya, semuanya pasti akan dipermudah. Sekarang saya dah dengan orang lain. Tapi begitu deh, tetep, kita cewek. Cuman bisa nunggu. Mo nodong cowok kita buat melamar?”

Saya hanya bisa tersenyum , mengangguk dan mengaminkan dalam hati pernyataan mbak Rahma. Yup, saya setuju. Wanita dalam hal jodoh lebih banyak dalam posisi menunggu. Jadi kalo ada yang bertanya pada wanita, kenapa sampai sekarang belum menikah? Nunggu apa? Mungkin jawaban yang tepat adalah : menunggu jodoh.

“Cowok yang kita suka, tidak suka sama kita. Cowok yang suka kita, kita gak suka. Gimana bisa ketemu?” Ini pernyataan dari salah seorang teman saya.

Yah, akhirnya balik lagi deh…menunggu. Mungkin ada sebagian orang yang ditakdirkan untuk tidak menunggu terlalu lama. Dan ada juga yang ditakdirkan sebaliknya. So…just wait and see…

Thursday 16 July 2009

I don’t wanna be…


Mimpi apa saya semalam??? Hari ini benar-benar mimpi buruk!!! Pertanyaan yang selama ini tidak ingin saya hindari, tidak ingin saya dengar, akhirnya kembali lagi diajukan, oleh sang kepala bagian umum lagi.
“Maukah kau jadi bendahara?”


Langit di atas saya seperti runtuh! (halah, lebay). Iya, jabatan yang paling tidak ingin saya pegang lagi adalah bendahara. Pengalaman mengajarkan saya : menjadi bendahara itu rumit, sulit, penuh resiko, penuh beban, penuh dilemma, penuh…penuh…penuh…Pfiuuhhh cukup sudah. Cukup pengalaman saya selama beberapa tahun menjadi bendahara proyek. Sekarang mau ditunjuk jadi bendahara rutin. Please….don’t!

Belum lagi kalau jadi bendahara berarti saya harus meninggalkan ruangan gede ini, orang-orang yang gokil ini, kenapa bukan seorang lain di ruangan ini saja yang ditunjuk? Jelas-jelas dia sudah tidak betah.

Saya masih suka pekerjaan saya sekarang...

God, please, saya gak mau lagi. Please, orang lain saja. Please…..

(Semoga saya tidak jadi bendahara.Aaamiiin)

*) Fotonya baru ditambahin (duit dipotret diatas meja kerja dgn memakai kamera hp) abis ga seru g ada gambarnya,bendahara = duit :)

Tuesday 14 July 2009

TaKSi

Beberapa hari terakhir ini saya memilih taksi sebagai alat transportasi ke kantor. Bukannya sok kaya…(siapa juga yang nuduh ya?), tapi karena bulan lalu itu report daftar hadir saya jelek banget, telat 4 kali, yang berarti potongan gaji lumayan banyak. Daripada telat melulu dan gaji dipotong, setelah saya pertimbangkan (halah..!) akhirnya saya memilih naik taksi saja. Soalnya kalo naik angkot, lebih banyak ngeselinnya. Soalnya angkot jurusan ke kantor tuh terkenal sebagai angkot yang paling menjengkelkan. Suka ngetem. Kalo ngetem bisa sampe 15 menitan, belum lagi kalo nunggu penumpang yang nun jauh di seberang jalan, yang belum tentu juga mo naik angkot itu. Bayangin ! Berapa menit waktu saya kebuang di jalan. Sebenarnya sih ada alternatif lain yaitu : saya berangkat dari rumah sejam sebelum jam masuk, yang artinya pukul 06.30. Tapi terus terang aja ya, yang ini saya masih berat melakukannya.

Akhirnya...saya pun milih taksi, karena dijamin aman, nyaman, dan yang pasti gak bakalan telat kecuali kena macet. Eh, tapi sebenarnya alasan saya, yah karena yang terakhir itu. Tapi, kalo alasan yang aman dan nyaman, kayaknya gak juga deh. Aman? Hmm, saya pernah parno pas naik taksi. Mungkin juga karena waktu itu dah malam banget. Jam 11 malam. Soalnya beberapa kali saya menangkap mata (bahasanya doong) sang sopir ngeliatin saya dari kaca spion (entah ya…mungkin saya aja yang parno, mungkin dia ngeliatin mobil yang ada dibelakang hehe), tapi itulah, saking parnonya saya memilih turun dari taksi. Soal nyaman? Saya beberapa kali naik taksi dan akhirnya mengalami pusing dan mual ketika turun. Ya iyalah, gimana gak mual ma pusing coba kalo cara mengemudinya gak bener, alias suka ngerem mendadak.

Ada lagi nih pengalaman gak nyaman naik taksi, waktu itu sopir taksinya ngerokok dan asapnya berhembus ke muka saya. Saya minta sopir taksi matiin rokoknya, eh gak dimatiin. Jadi saya buka jendela dekat saya lebar-lebar, eh dia bilang gini : mbak kalo mau turun nanti kaca jendelanya ditutup lagi. Hhhhh!!! Kesel gak tuh? Bukankah penumpang itu adalah raja (bener kan???). Terlintas keinginan untuk melaporkan si sopir tapi kesian juga begitu saya mikir kalo dia pecat gimana?

Eh ada satu lagi nih, waktu naik taksi n ternyata si sopir punya bau badan yang…(ngertilah…). Saya sampai harus nahan nafas beberapa kali ketika bau gak enak menyeruak. Seandainya bisa saya nafas pake insang, saya nafas pake insang aja deh….hehehe. (mungkin syarat menjadi sopir taksi perlu ditambah kali ya : tidak memiliki bau badan. Hehehe)

Tapi demi absen dan gaji gak kepotong, saya milih taksi dulu deh…(sampe saya bisa berangkat pukul 06.30 atau sampe saya bisa beli n bawa kendaraan sendiri…hehehe).

Tuesday 23 June 2009

A Thousand Splendid Suns


Buku ini direkomendasikan dan dipinjamkan oleh seorang teman. Katanya sih bagus. Dan emang bagus. Buku ini merupakan salah satu New York Time BestSeller. Saya selesai membacanya dalam waktu dua hari. Hari pertama saya membacanya sampe pukul setengah dua belas malam. Sebenarnya sih saya mau menyelesaikannya malam itu juga. Karena ceritanya benar-benar bagus dan bikin penasaran. Tapi berhubung ngantuk yang tak tertahankan sayapun tertidur.

A Thousand Splendid Sun yang dikarang oleh Khaled Hosseini menceritakan tentang kisah dua wanita, mariam dan laila, yang lahir di tahun berbeda, tempat berbeda, menjalani masa remaja yang berbeda, hidup mereka tidak pernah berpotongan, hidup mereka hanya bersinggungan, sedikit sekali. Namun pada akhirnya hidup mereka menjadi irisan yang sempurna. Ketika akhirnya Laila diperistrikan oleh Rasheed, suami Mariam.

Mariam yang terlahir sebagai harami, memimpikan hidup indah bersama ayahnya, jalil, dan saudara-saudara tirinya. Namun, impian itu harus terhempas karena ayahnya tidak mampu membelanya ketika ibu-ibu tirinya memaksanya menikah dengan seorang pria yang jauh lebih tua darinya, Rasheed. Mariam pernah sedikit merasakan kebahagian diawal-awal pernikahannya, namun kebahagiaan itu lenyap, karena mariam tidak mampu memberikan seorang putra untuk Rasheed. Hidupnya berubah menjadi mimpi buruk. Penyiksaan dan penderitaan datang bertubi-tubi padanya.

Laila, tetangga mariam, sedari kecil bersahabat dengan Tariq, sampai akhirnya mereka remaja, benih-benih cinta pun tumbuh. Namun, karena perang Tariq harus meninggalkan Laila dan karena perang jugalah yang membuat Laila terpaksa menikah dengan Rasheed.
Pada akhirnya, mariam menemukan kebahagiaan bersama Laila dan aziza,putri laila, walaupun kebahagian itu diselimuti luka fisik dan batin yang disebabkan oleh suami mereka, Rasheed.

Berlatar belakang kota herat yang merupakan tempat kelahiran mariam, dan kota Kabul, di tengah-tengah perang yang sedang berkecamuk di Afganistan baik itu perang melawan soviet yang kemudian berganti menjadi perang saudara-perang antar kelompok. Kisah antara mariam-jalil-rasheed-laila-tariq, diramu sedemikian rupa, membawa emosi kita ikut merasakan cinta, tragedi, kepedihan, penghianatan, kebahagiaan, amarah dan gelombang emosi lainnya. Semuanya digambarkan sangat indah oleh Khaled Hosseini. Membaca buku ini kita seakan-akan dibawa ke beberapa tempat di Afganistan, kita dibawa melihat situasi perang, di mana roket-roket diluncurkan, dan seketika korban berjatuhan.

New York Post menulis : “A Thousand Splendid Suns, tidak hanya menyuguhkan kepada pembaca tentang realitas Afganistan, tetapi juga menunjukkan kemampuan dan bakat Hosseini, melodrama dari setiap plot; pelukisan yang tajam; penggambaran karakter hitam-putih; dan pengolahan emosi yang memukau”

Kesimpulannya sih : buku ini bagus hehehe. Sori…belum bisa ngereview dengan baik.

Tuesday 9 June 2009

My AWARD


Wah gak nyangka dapat award dari gusi merah. Terima kasih ya…Sebagai orang yang baru terjun di dunia blog-blogan, jelas aja saya seneng banget...
Saya milih satu award aja deh, yang simple dan menurut saya bagus.
Nah ini dia syarat award dari gusi merah :
1. Letakkan gambar awardnya di blog anda (okeh ini sudah saya laksanakan)
2. Pasang link si pemberi award (ini juga udah kan?)
3. Sebarkan award ini ke beberapa blog lainnya (1, 2, 3, dst)
Sepertinya ini akan saya serahkan pada …eng ing eng….:
deedz
goesphin
nb
4. Pasang link si penerima award (okeh ini juga udah)
5. Tinggalkan pesan di shoutbox atau post comment agar mereka tahu jika mereka mendapat award ini (baiklah….akan saya lakukan)
Tengkyu so much yaa gusi merah

Thursday 4 June 2009

AGUS...AGUS...

Namanya Agus. Itupun aku tahu karena salah satu temanku bertanya pada pelayan lain yang ada di warung makan itu. Kenapa temanku bertanya? Apakah si Agus ini menarik? Iya. Apakah dia tampan? Tidak. Apakah dia aneh? Tidak. Lalu apa apa apanya dong? Dang ding dong…eh kok malah nyanyi sih?

Phisically dia biasa-biasa saja. Tapi yang mencuri perhatian kami adalah cara dia bekerja. Sejak kami datang di tempat itu dialah yang melayani kami. Dengan lincah dia mendatangi kami dan menanyakan pesanan kami. Dia juga meladeni pertanyaan kami dengan senang hati. Misalnya ketika kami gak tau beda antara ayam kungpao dengan ayam kuluyuk, dia menjelaskan dengan senang hati. Ketika kami tanya juice rainbow itu apa, dia tetap menjawab dengan senang hati.

Biasanya kan pelayan dah gusar kalo ditanya macam-macam, sementara kami belum memesan apapun.

Setiap ada pengunjung yang datang, dengan lincah dia langsung mendatangi si pengunjung dan melayani mereka. Sementara teman-temannya yang lain hanya berdiri melihat pengunjung yang datang. Kebetulan tempat itu memang tidak terlalu ramai.
Ketika mungkin dilihatnya semua pengunjung telah dilayani, dia langsung mengambil alat pel dan mengepel lantai. Ketika dilihatnya pengunjung baru datang, dia pun meletakkan alat pelnya dan melayani pengunjung itu.

Sebuah pandangan yang langka di jaman sekarang. Kerajinan dan Ketulusan. Kombinasi yang indah.

Temanku bilang kalo ada pemilihan employee of the month dia akan merekomendasikan si Agus. Yang lain bilang kalo ada kotak saran dia mau menulis pujian buat Agus.

Walaupun si Agus tidak tahu kalo ada empat orang yang memuji cara kerjanya, tapi Agus telah memberi inspirasi “do your best, pasti akan ada yang menghargai pekerjaanmu itu, mungkin kamu tidak pernah tahu, mungkin bosmu tidak memuji, tapi pasti ada yang menghargai cara kerjamu,…”
Salut deh buat Agus.

Tuesday 2 June 2009

PR dari....

Waktu baca pesan dari Goesphin di shoutmix, suer aku bingung. Pesannya gini : “mbak, saya kasih PR di link…diambil ya?”
PR? Apaan tuh PR? Kemarin waktu baca tutorial blog PR itu = Page Rank. (Aduh, kalo page rank saya belum minat pasang di blog). Pas aku klik link, ternyata itu link ke blog goesphin yang lain. Dan di situ ada artikel berjudul : Pe-er oh Pe-er isinya : beberapa pertanyaan yang musti dijawab (Hmm, PR ini kah yang dimaksud???). Aku masih bingung.

Begitu sampai di alinea bawah : Someone Who You Want To Answer This Survey, ternyata namaku ada di urutan ke-2. Ow ow ow jadi ini yang dimaksud? Bener kan? Bener kan?
Okeh…aku akan mulai menjawab…(mumpung gak ada kerjaan…huehuehue) 1….2….3

1.Four Names That Friends Call You :
Neng…
Neng…
Neng…
Neng…

2.Four Most Important Dates In You Life
20 April…(Menurut akte kelahiran, ini tanggal aku pertama kali nongol di bumi)
1 Syawal (lebaran euy….)
17 Ramadhan
dan tanggal ganjil setelahnya (kata orang...lailatul Qadar ada di malam tanggal-tanggal ganjil ini…)

3.Four Things You’ve Done in the last 30 minute
Bangun Tidur (ngantuk beraattt)
Nge save laporan via email
Download lyrics pake minilyrics
Baca PRnya Goesphin

4.Four Ways To Be Happy :
Sholat …(sok alim mode ON…ini sih wanna be…)
Tidur…(dasar tukang tidur)
Makan chocolatos sambil nge teh…hehehe teteuuupp
Nonton film supernatural…(nyuci mata liat Jensen ackles hihihi)

5.Four People You Miss From Your Past :
Bapaknya ibuku
Bapaknya bapakku
Someone Out there…
Hmm…sapa lagi ya?

6.Four Gifts You Would Like to Receive
TV ! (hahaha soalnya TV di kamarku dah jadul sih)
Boneka guedee yang bisa jadi bantal…
Blackberry…(ngarep…)
Jam tangan digital yang sporty (ada yang mo ngasih? Aaamiiin)

7.Four Of Your Favorite Hobbies (currently…)
Blogwalking…(hobi baru niiihh)
Nonton film …
Baca buku yang bisa kasih pencerahan
Makan bakso

8.Four Places You Want to go for Vacation
Yogya
Bali
Jepang
Wakatobi

9.Four Favorite Drinks
Air putih
Teh manis panas
Susu Ultra coklat dingin
Juice semangka

10.Four Things Always found in your bag
Mukena
Dompet HP
Cukup
Dua saja

11.Four Favorite Colors :
Coklat
Merah marun
Ungu
Pink

12.Top Four Hangouts
TO MaRI
TO MP
RM Samudera MaRI
Dunkin donuts MP

13.Top Four you love so much :
Ibuku
Nenekku
Kakakku
Sahabatku

14.Top Four Asian Actors
Ken zhu
Artis2 korea (tapi gak tw namanya)
Sdh lebih dari empat

15.Four Things special to you :
HP
Kartu ATM (tanpamu aku tak bisaa,,,,,)
Kartu Ulang Tahun dari seorang teman…(kata2nya menyentuh…)
Cincin kenang-kenangan dari kantor lama (tapi dah ilang…hiks)

16.Four Favorite Unusual Song
Cry – Mandymoore
When I See U Smile
How can I not love u – Joey enriques
My memory – OST Winter Sonata (gak tau liriknya tapi musiknya enak jadi pengantar tidur)
17.Four evens you will never forget
Benteng Fort Rotterdam, DAMRI n Cewek Egois
When I met…
Waktu baca nota dinas ke kanwil modern…(unbelievable…!)
Waktu cincin kenang2an dari kantor lama ilang gak tw dimana…hiks lagi

18.Four things you often did when you were a kid
Ngemut nasi sampe ketiduran
Ngompol…hehehe memalukan ! namanya juga anak-anak
Jatuh…
Gak tidur siang

19.Someone who you want to answer this Survey
Deedz
Pelangi jingga


20. Top four reason why you answer this quiz
Gak ada kerjaan sih
Gak mau ngecewain goes
Kuisnya unik
Biar keliatan sibuk aja hueheehe

Friday 29 May 2009

“CHOCOLATOS…”


Ini nih cemilan baru yang jadi favoritku. Gery CHOCOLATOS. Aku bukan duta Gery CHOCOLATOS yang punya tugas mempromosikan produk tersebut, lho. Hanya saja aku kepingin berbagi pengalaman nikmatnya makan Gery CHOCOLATOS (hehehe…appaa seeeh).
Tapi bener deh, cemilan yang satu ini enak banget (terutama bagi penggemar yang manis-manis-kayak aku-hehehe). Modelnya tuh bulat panjang berisi coklat ditengahnya. Rasanya manis, tapi menurutku gak bikin eneg.
Aku biasanya menikmatinya dengan secangkir teh panas. Wuih, indahnya dunia. Mo lebih enak lagi? Sebelum dimakan, taruh dulu di dalam kulkas, biar tengahnya jadi padat. Jadi pas digigit, kerasa banget coklatnya.
Sampai-sampai Ayahku ikut-ikutan suka. Tapi beliau gak tau gimana cara mengeluarkan sang Gery CHOCOLATOS dari bungkusnya (harus super hati-hati…soalnya fragile sih). Jadilah sang Gery CHOCOLATOS berantakan, remah-remahnya bertebaran dimana-mana.
Bagi yang berhati-hati dengan kehalalan produk “makanan”, tenang aja dibungkusnya ada kok label halal MUI. Tapi soal kandungan gizi, aku gak begitu mengerti : bergizi atau tidaknya (ada yang tahu???) Yang aku tahu, Gery CHOCOLATOS mamamia lezatos…

Wanna Join me???

PS : postingan diatas penting gak seeeh? Penting gak penting yang penting bangeeettt, eh yang penting posting…

Wednesday 27 May 2009

Di Tahun-tahun Pertama


Setelah membaca sebuah postingan di blog seseorang, aku jadi terinspirasi menulis ini. Aku ingat saat-saat pertama masuk ke dunia kerja. Waktu itu umurku masih…ehm…19 tahun karena begitu lulus Program D1 milik pemerintah, aku langsung terjun ke dunia pegawai.

Kebayang gak sih? Di saat sebayaku sedang menikmati dunia kuliah : bertatap muka dengan dosen, berkutat dengan tugas kuliah yang setumpuk, wara-wiri ke perpustakaan, nongkrong sehabis kuliah, menengadahkan tangan sama ortu (hehehe piss anak kuliah), ngecengin senior cakep, nguber-nguber junior yang imut, ikut organisasi kampus, bikin geng kampus, dll, (dunia kuliah di awal 20an yang gak pernah aku rasakan), aku malah melakukan “daily activities” datang jam 8 pagi pulang jam 5 sore.


Menerima perintah dari siapapun yang merasa berhak memerintah, melakukan tugas dan tanggung jawab harian, berkutat dengan surat-surat, bergaul dengan orang yang kebanyakan jauh lebih dewasa, bukan dengan sebaya yang bisa diajak “gila”, lembur di hari sabtu ketika pekerjaan tidak bisa diselesaikan di hari-hari biasa, dimintai duit ketika kemenakan2 datang bertandang ke rumah (orang tuanya gak ketinggalan…hehehe) etc.

Belum lagi menghadapi orang-orang yang lebih dewasa yang harus dihormati, yang gak mau disaingi sama anak bawang. Kebetulan pas di awal masuk kerja, big bossku baik banget. Aku dan beberapa teman senior lulusan D1, sering di ajak jalan-jalan ma boss. Entah itu sarapan, makan siang, etc. Kami juga sering diajak pulang bareng. Gak diantar pulang sih paling nebeng sampai ditempat angkot. Boleh dibilang, kalo ada apa-apa dikit-dikit kami, sikit-sikit kami. Hal itulah yang bikin iri orang-orang yang lebih dulu ada di kantor itu dan lebih dulu akrab dengan si boss. Setiap kali kami habis keluar ma boss (rame-rame nih) “mereka” yang gak diajak, akan ngeliatin kami dengan tatapan :”hhh…I wanna kill u…!” (hehehe lebay…). Duh, beban, bo!

Kemarin aku dan temanku sempat ngobrol juga, dia bilang dari segi psikologis, emang D1 kurang bagus, soalnya banyak yang belum siap dengan dunia kerja. Katanya sih…itu sebabnya D1 diinstansiku akan dihilangkan (katanya….gak tau ya, benar atau gaknya) yang ada D III.

Dan ternyata dia juga begitu awal masuk kerja, ketika teman-teman SMUnya, saban sabtu ngajakin dia nongkrong, dia harus terjebak dalam lembur panjang, sampai-sampai dia nangis karena gak bisa ikutan gaul ma teman-temannya waktu itu, hehehe.

Mungkin masih mending bagi yang setelah lulus penempatannya di kampung halaman. Gimana dengan yang penempatannya diluar kampung halaman, diluar pulau, di luar propinsi? Pasti adaptasi dan bebannya lebih gede lagi.

Tapi…semua ada hikmahnya kok. Sekarang ketika aku dah merasa mapan dari segi ekonomi (rasanya sih…), ketika aku dah enjoy dan cinta sama my daily activities, teman-teman seangkatanku di SMU, masih banyak yang sibuk nyari kerja. Bahkan baru-baru ini aku ketemu temanku di SMU dulu, dia bilang dia masih nabung buat daftar jadi PNS (di luar propinsiku lagi). Sedangkan aku? Dah tahunan jadi pegawai hehehe.

Yep, that’s the way God lead our life. In different way…I Think.

Monday 25 May 2009

Benteng Fort Rotterdam, DAMRI dan Cewek Egois


Fact : dibangun tahun 1545 oleh Raja Gowa X Tunipallangga Ulaweng

Bagiku benteng fort Rotterdam menyimpan kenangan khusus. Sebuah pengalaman yang tidak bisa kulupakan. Dan itu terjadi ketika aku kelas satu SMP.

Hari itu aku dan teman-teman sekelas ikut darmawisata ke benteng tersebut. Kami diminta ikut menonton acara pagelaran budaya yang akan digelar di halaman benteng dan kami diberi tugas untuk membuat semacam essai. Kami menunggu dari pagi hari tapi rombongan pagelaran budaya tersebut tidak kunjung datang hingga siang hari. Rasa lapar mulai menggelitik perut kami. Untunglah di depan benteng banyak penjual makanan, mulai bakso, es teler, dll, kami pun mulai jajan. Setelah makan kami melanjutkan perjuangan kami : menunggu.Dari tadi pagi sampai siang kami sudah keliling kompleks benteng. Sebagian teman-teman memilih menunggu sambil duduk di bawah pohon, sebagian yang lain ngoral-ngidul tidak tahu kemana. Guru pembimbing yang membawa kami memutuskan pulang. Tapi kami tetap harus menunggu karena kami mendapat berita lagi, kalau rombongan akan segera tiba.

Waktu ashar pun tiba, tapi rombongan yang dituju tidak kunjung tiba. Kami pun mulai bosan, berhubung dulu belum ada HP, kami tidak bisa menghubungi guru pembimbing kami. Akhirnya, kami memutuskan untuk pulang. Tapi yang menjadi masalah adalah, aku sama sekali tidak tahu rute pulang. Aku tidak tahu harus naik apa, dan dimana. Aku hanya mengikut temanku yang katanya tahu jalan pulang. Berhubung uang kami rata-rata sudah seret karena jajan, akhirnya kami berjalan kaki menyusuri pantai menuju halte DAMRI.

Aku masih ingat betapa riangnya kami melewati pantai losari, melihat landak laut yang berlompatan ditiup angin. Ada banyak landak laut. Aku berjalan beriringan dengan dua orang sahabatku sebut saja namanya : lia dan ina. Sementara yang lain sudah mendahului di depan. Aku tidak bisa berjalan terlalu cepat. Karena lia mengalami sesuatu pada kakinya, sehingga dia tidak bisa berjalan cepat. Apalagi dia perlu beristirahat sejenak ketika dia merasa kakinya lelah melangkah. Kami tetap berjalan beriringan sambil tertawa-tawa menghindari landak laut yang lewat di depan kami.

But…something wrong happened

Kami semakin jauh tertinggal, kami berusaha memanggil-manggil, tapi teman-temanku yang berada di depan sudah terlalu jauh. Kami pun mulai panik. Kami berusaha mengejar, tapi kondisi lia tidak memungkinkan. Akhirnya kami pasrah. Kami berjalan sesuai insting saja. Untunglah sebuah DAMRI lewat di depan kami, tanpa pikir panjang kami naik damri itu, walaupun sebenarnya kami tidak tahu DAMRI itu akan kemana. Kami menarik nafas lega karena ternyata kami melewati rombongan teman-teman kami yang lain. Berarti kami tidak salah jalan.

But…something wrong happened again…

DAMRI yang kami tumpangi tiba-tiba melaju sangat cepat seperti kesetanan sampai oleng kehilangan keseimbangan. Orang-orang dalam DAMRI berteriak histeris. Keadaan kocar kacir. Tapi saat itu aku hanya bengong memperhatikan orang yang panik. Lia dan ina sudah berteriak-teriak dan menangis. Perlahan aku sadar, aku melihat sebatang pohon yang menjadi tujuan DAMRI itu, sebentar lagi akan terjadi tabrakan! Bagaimana keadaanku nanti? Apa aku akan mati? Dan penumpang yang lain? Aku panik. Tapi tidak bersuara. Tiba-tiba laju DAMRI melambat…sepersekian detik sebelum tabrakan, DAMRI berhenti. Ternyata kenek DAMRI berhasil mengambil alih kemudi. Pak Sopir mabuk. Kami berebutan keluar DAMRI isak tangis terdengar di mana-mana. Akhirnya, akupun menangis. Aku, lia dan ina berpelukan menangis sesenggukan.

Waktu hampir senja…kami berjalan terseok-seok tidak tentu arah, kami letih, kami benar-benar berantakan. Karena tidak tahu jalan kami memutuskan naik becak bertiga. Padahal kami sendiri tidak tahu seberapa jauh perjalanan kami. Tukang becak itu sepertinya juga tidak tahu. Dan mungkin dia menyesal telah mengangkut kami. Dengan baju bersimbah peluh, dia menerima ongkos yang sebenarnya tidak pantas untuk perjalanan sejauh itu, tapi hanya itu duit kami yang tersisa. Kami pun pulang ke rumah masing-masing.

Keesekokan harinya, kami menemukan kenyataan yang shocking.

Ternyata, teman-teman yang lain meninggalkan kami karena kata-kata seorang teman cewek yang lain. “Udah deh, mereka gak usah ditunggui, mereka juga pasti tahu jalan pulang…” begitu katanya.

Teman yang kami tidak sangka akan berbuat begitu. Padahal dia tahu kondisi lia. Kami pun hanya bisa terdiam mengenang kejadian mengerikan yang menimpa kami kemarin. Sementara teman-temanku meminta maaf karena meninggalkan kami, dia sama sekali tidak bergeming. Mungkin, dia merasa tidak melakukan kesalahan apa-apa. Yah, mungkin dia memang tidak salah. Hanya saja aku benar-benar tidak bisa melupakan kejadian “hampir mati” (menurutku) itu sekaligus tidak bisa melupakan cewek cantik egois itu.


Friday 22 May 2009

"Menjaga Hati"


Hari ini aku belajar suatu hal tentang etika dalam bergaul. Tentang bagaimana kita seharusnya bisa menjaga perasaan orang lain. Ceritanya begini : pagi ini aku keluar makan bersama teman-teman seruangan (kantor). Pas lewat ruangan lain, seorang teman seruanganku mengajak salah satu teman di ruangan itu sebut saja namanya “A”, “A” pun ikut.

Ternyata, sampai di tempat makan, kami bertemu dengan orang-orang seruangan “A”. Dan salah seorang teman seruangan “A” berkomentar begitu melihatnya : “Yah…A…pembohong, katanya tadi gak mau sarapan karena dah punya sarapan sendiri” Si “A” cuman mesem mendengar komentar itu. Kemudian dia bilang begini pada kami :
A : “Terserah dia mo bilang saya pembohong, saya gak bohong dibilang bohong juga. Sebenarnya tadi saya diajak. Tapi itupun sepertinya saya diajak karena ada seseorang yang gak bisa ikut. Artinya saya jadi pilihan terakhir. Waktu mereka mau pergi pun mereka bisik-bisik, saling kode seolah-olah mereka emang gak mau saya tahu (soalnya emang cuman dia yang gak ikut). Mereka tidak mengajak saya dari awal. Nanti setelah si X gak bisa pergi, mereka baru ngajak saya. Yah saya tolak saja saya bilang dah ada makanan sendiri. Sepertinya mereka memang gak niat ngajak saya, karena caranya begitu. Dan begitu kalian yang ngajak, saya senang karena emang kalian niat tulus ngajak saya.”

Saya hanya diam menyimak kalimat si “A”. Saya berpikir, sering tanpa sadar (atau mungkin sengaja?) kita melakukan hal yang menyakiti orang lain. Seperti yang dilakukan teman seruangan si “A”pada si “A”. Akupun mungkin pernah melakukan hal ini. Menjadikan orang lain sebagai pilihan terakhir untuk kita ajak padahal kita mungkin seruangan di kantor, mungkin kita se geng, teman akrab, teman jalan, atau apalah. Merencanakan sesuatu tanpa melibatkan mereka, sambil bisik-bisik di belakang mereka, tanpa melihat resiko mereka mungkin tahu rencana kita. Mungkin alasan kita adalah karena si A, Si B atau si C itu tidak asik diajak bergaul, atau kurang sreg dengan kita. Mungkin juga tidak bermaksud begitu.Tapi pernahkah kita berpikir tentang perasaan si A, si B atau si C itu? Mungkin kelihatannya dari luar dia cuek saja, tidak peduli. Tapi mereka tetap punya hati kan?

Mungkin basa-basi itu perlu. Ajak saja dia. Kalau memang kita tidak ingin dia ikut, karena ada suatu hal rahasia yang ingin dibicarakan, minta ijinlah sama si A, atau si B atau si C, terlebih kalo mereka adalah orang yang akrab dengan kita. Bisa dengan becanda : “sori ya aku gak ngajak kamu soalnya ada yang mau dibicarakan. RHS.” Jangan pergi diam-diam, karena itu akan membuat ketersinggungan. Apalagi jika si A, si B atau si C merupakan tipe orang yang bisa memaklumi, katakana saja terus terang, dia akan mengerti, kenapa dia tidak dilibatkan.

Atau kalau memang dia menyebalkan, menjengkelkan seperti virus yang harus dihindari, cobalah menekan resiko sekecil mungkin dia tahu rencana kita. Jangan berbisik-bisik dan saling kode, di sekitar dia. Karena menurutku, se menyebalkan dan secuek apapun dia, dia manusia juga, yang masih punya hati, dia pasti akan merasa tersinggung jika dia tahu kita melakukan suatu hal yang semestinya kita bisa melibatkan dia, tetapi kita tidak melakukannya.

Semoga aku juga bisa belajar untuk lebih menjaga perasaan orang lain…

PS : Eh Tapi tahu gak sih ? Pepatah yang bilang : bau busuk akan tercium juga...(bener gak sih begini pepatahnya). Pasti deh kalo kita melakukan sesuatu dengan menghianati orang bakalan ketahuan, bagaimanapun caranya...

Tuesday 19 May 2009

"Enjoy Your Life"


It’s so nice to be here. Di tempat se cozy ini sambil menikmati ice cream sandwich---nama menunya "baretta ice cream" (roti yang biasa buat hotdog, tengahnya tuh dikasih es cream tiga rasa, trus di kasih lelehan coklat n ditaburi kacang almond kering…yummy), ditemani lagu-lagu yang dinyanyikan Olivia, tembang lawas yang diaransemen ulang kayak LOVE yang sekarang ini lagi mengalun lembut. Wuih. Rasanya tidak mau beranjak dari tempat duduk. Sambil ngobrol ma teman. Yang jelas ga ngegosipin orang.

Life is beautiful, isn’t it?

Kita bisa menikmati indahnya hidup dengan berbagai cara salah satunya mungkin dengan cara ini. Duduk-duduk sambil menikmati makanan favorit dan mendengarkan musik yang disuka. Gak mesti di tempat mahal, di rumah juga boleh. Atau membaca buku favorit sambil mendengarkan musik lewat headset, itu juga asik.

Hidup bisa dinikmati dengan cara apapun, yang jelas gak melewati batas norma. Setuju???

PS : Sometimes we need to break from our daily activities, to enjoy our selves.

Wednesday 13 May 2009

"Email buat Arya"

Hai Arya....
Kamu pasti masih di kantor kan? Dan kamu pasti masih mengerjakan desain iklan yang dipesan pak Hendra kemarin. Maaf ya aku tidak bisa membantumu. Kamu tahu kan? Mulai hari ini aku cuti, karena seminggu lagi aku akan menikah.
Aku masih tidak percaya, akhirnya aku menikah juga...hahaha. Konyol ya?

Arya...sebenarya ada yang ingin aku ceritakan padamu sebelum aku menikah. Sebuah rahasia yang selama ini kusimpan rapat-rapat. Aku ingin menceritakan tentang seseorang...

Hari itu...empat tahun yang lalu, aku mengikuti sebuah tes wawancara di sebuah perusahaan iklan terkenal di Jakarta. Aku lihat pria itu, dengan gaya cuek tapi terlihat cerdas. Badannya tinggi, kulitnya bersih, kacamata bertengger manis di hidungnya yang mancung. Mungkin waktu itu dia melihat wajahku yang sepucat salju (yah begitulah jika aku gugup) dia mendekatiku dan berkata : "mo wawancara?" Aku mengangguk. Dia tersenyum dan kemudian mengeluarkan permen karet dari sakunya dan menyodorkan padaku “Nih, makan ini. Kata orang mengunyah permen karet bisa sedikit membuat rileks…”. Kemudian dia berlalu begitu saja.

Akupun diterima di perusahaan itu. Dan yang membuatku senang aku ternyata satu divisi dengan pria itu. Berdekatan pula duduknya denganku. Kami hanya dibatasi dinding kubikel. Sikapnya yang hangat membuat aku yang kaku dengan mudah akrab dengannya. Mulanya aku geer. Tapi melihat sikapnya kepada yang lain, aku jadi paham, dia tidak sedang sengaja memberi aku perhatian lebih. Kami pun selalu bersama-sama. Kami team work yang kompak. Banyak yang bilang kami pasangan serasi. Tapi entah kenapa aku meragukan itu.

Aku gadis biasa, sederhana, fans-fansku pun sama. Orang biasa, sederhana. Ada Faiz yang berkacamata tebal dan agak culun, ada Agung yang pemalu dan agak kuper, ada Firmansyah yang sangat sederhana, tapi bukan itu alasanku menolak mereka tetapi sepertinya hatiku telah terpaut pada pria itu.

Sedangkan pria itu? Lihatlah fans-fansnya, ada maya sekretaris Pak Bambang, ada yuri seorang klien kita, ada Fiona anak baru di kantor, dan lainnya. Mereka semua secara fisik adalah wanita-wanita yang cowok akan susah menolaknya. Tapi aku tidak pernah melihat pria itu bergeming. Eh, pernah sih sekali dua kali sepertinya dia juga tertarik, tapi dia tidak pernah mendekati mereka secara nyata.

Ada yang bilang padaku, sebenarnya pria itu mencintaiku. Tapi mana buktinya? Dia tidak pernah mengatakannya padaku. Sikapnya? Aku sudah terlalu sering bersamanya. Sehingga sulit buatku untuk Ge-er. Aku menunggu dalam diam. Sementara kebersamaan kami tetap sama.

Hingga kemudian sebulan yang lalu, gossip menyebar di kantor. Aku akan menikah, dan pria itu bertanya padaku : “Gosip itu benar?” Aku hanya tersenyum menanggapinya. “Sari, gosip itu benar…?”
“Memangnya kenapa kalau itu benar?”

Pria itu diam. Aku merasakan sesuatu di tatapan matanya. Saat itu aku berharap dia akan mengeluarkan kata-kata yang akan menahanku. Tapi tidak. Dia hanya diam. Ah, mungkin dia memang tidak pernah mencintaiku, seperti seorang pria kepada seorang wanita.
Arya…kamu tahu kan pria itu siapa? Aku mencintainya Arya. Sangat mencintainya. Aku berharap dialah yang ada di sampingku di pelaminan nanti. Tapi aku lelah Arya. Aku lelah menunggu. Menunggu sesuatu yang hanya bayanganku.

Udah dulu ya Arya…terima kasih sudah mau mendengar curhatku…

Jangan lupa makan malam, kamu suka sekali lupa makan kalau sudah bekerja.

Salam manis,

Sari


Arya berusaha menahan luapan perasaannya saat membaca email itu. Hatinya serasa teriris-iris. Dibukanya laci meja dan dikeluarkannya sebuah kotak perhiasan. Dibukanya kotak itu. Sebuah cincin. Diambilnya cincin itu, sebuah nama terukir di baliknya : Arya.
Sari maafkan aku, aku telah menyiksamu dengan penantian. Padahal semestinya aku memberikan cincin ini dari dulu padamu, bukannya malah terus berkutat dengan ketakutan akan sebuah penolakan. Kau begitu berharga buatku Sari. Dan aku tidak ingin kehilangan dirimu…tapi sekarang aku telah kehilanganmu…

"Selentingan"


“Terlalu sadis caramu…menyingkirkan diriku….(oke, stop! Sampai di sini saja lirik lagunya Afgan : sadis)

Lirik lagu ini nge pas banget untukku begitu mendengar “selentingan” tentang diriku yang beredar di kalangan tertentu. Halah. Rasanya seperti makan buah simalakama (emang pernah…?). Dan gak tanggung-tanggung di “selentingan” itu aku mendapat peran antagonis…tengkyu…tengkyu…kalian begitu memahamiku…(sambil melambaikan tangan dan tersenyum…eits tapi jangan salah ! Gak liat apa ada api berkobar di belakangku…panaaaasss !!!)

Aku mencoba menganalisa selentingan itu…hmm…kira-kira siapa ya yang suka menyelenting (ada dalam kamus bahasa Indonesia gak?). Begitu sebuah bentuk kesadaran menjelma di depanku…kyaaaa…aku terpesona sampai tidak bisa berkata apa-apa. Mereka kah itu? Ow…ow…ow. Kupilih untuk menjelaskan semua versiku pada pembawa “selentingan” itu. Whatever dia percaya atau tidak. Yang jelas that’s the truth. Aku tidak akan berusaha mengkonfrontasi “selentingan” itu. Cukup bertindak jujur, dan tidak berpura-pura “like nothing happened”.

“Semoga Tuhan membalas semua yang terjadi kepadaku suatu saat nantiiiiiiiiiiiiiii…..” (oke stop lagi ! Afgan : Sadis)

Astagfirullaah, cepat-cepat aku istigfar…dan mengelus dada . Kata Ustadz Dimas : Allah, SWT, rindu pada kita makanya dia memberi kita masalah, agar kita datang untuk memohon bantuanNya, agar kita mau berjumpa dengan-Nya. Semoga aku bisa mengambil ibrah dari semuanya. Bukannya mencari siapa yang benar dan salah (well…I’m trying) But, Honestly I can’t be like I used to be. Karena aku bukan seseorang dengan jiwa besar yang bisa memaafkan tanpa diminta (I Guess So, tapi…aku akan berusaha menjadi seseorang yang berjiwa besar…) Sedikit demi sedikit aku merasakan ketenangan (seperti ada air sejuk mengalir, tsaaa…). Dan instrospeksi diri. Mungkin dulu terlalu banyak tawa (kadang-kadang sampai lupa diri….tapi gak pake narkoba lho), mungkin terlalu banyak ghibah, mungkin terlalu banyak wasting time.

And Now…far away make me see clearly…

Maybe this is the way God warning us…

And Now….I wanna sing : Jagalah hati jangan kau nodai jagalah hati karunia Ilahi…(AA’Gym : Jagalah hati)



PS : Seorang kawan bilang padaku : yang tahu diri kita adalah diri kita sendiri…so apapun kata orang : anjing menggonggong kafilah berlalu, tengkyu friend…

Thursday 7 May 2009

First Love Story

Aku ingin membuat postingan dengan label Love Story isinya tentang kisah cinta anak manusia. Sumbernya dari curhatan orang, pribadi mungkin, atau kisah orang yang aku dengar dari orang lain, deesbe. Aku membuat label ini karena aku ingin berbagi kisah dengan orang lain.

So this is my first post :


Terbaik Untukku

Aku kenal gadis itu. Gadis berjilbab dan berkacamata di Fakultas Ekonomi. Tapi kami jarang bertemu, karena kami berbeda fakultas. Aku di Fakultas Tehnik. Aku tahu dia masih ada hubungan keluarga jauh denganku. Namanya Nurul. Menurutku dia manis, apalagi jika tersenyum, karena sederet giginya yang rapih akan terlihat. Tapi hanya itu. Aku tidak pernah berusaha mengenalnya lebih jauh. Dasar aku memang cowok pendiam. Soal cewek aku boleh diacungi jempol tapi diputar 180 derajat.

Setelah selesai kuliah, aku ikut balai pelatihan kerja. Kemudian aku dikirim ke Jepang, bekerja di sebuah perusahaan mobil terkenal di sana, sebagai buruh. Tapi sebagai buruh di Jepang kehidupanku berkecukupan. Dengan gajiku, orang tuaku akhirnya bisa menunaikan ibadah haji. Selama di sana tak sedikit pun aku tertarik dengan gadis Jepang. Secantik apapun mereka. Aku masih lebih suka wanita Indonesia. Dan Nurul…? Aku tidak pernah tahu kabarnya. Bagaimana mau tahu? Aku tidak pernah berusaha mencari tahu. Tiga tahun di Jepang akhirnya aku kembali ke Indonesia. Ke kampung halamanku sebuah kecil di daerah Sulawesi Selatan. Aku kembali jadi pengangguran.

Tidak berselang beberapa lama, kakakku yang tinggal di Palu, Sulawesi Tengah, mengajakku tinggal bersamanya sekalian mencari pekerjaan. Kebetulan dia punya banyak koneksi di sana. Aku pun berangkat dan diterima bekerja sebagai pengajar di sebuah sekolah menengah atas terkenal. Hidupku berjalan seperti biasa. Aku tidak pernah memikirkan masalah jodoh bagiku jodoh akan datang di saat yang tepat. Aku sempat membina hubungan dengan sesorang tapi hubungan itu kandas di tengah jalan. Saudara-saudaraku blingsatan melihatku. Umurku sudah 32 tahun dan aku belum menikah. Apalagi aku sudah punya pekerjaan tetap.

Akhirnya suatu hari kakak perempuanku menyodorkan dua nama. Aku kaget melihat salah satu nama yang disodorkan padaku. Nurul Aulia Rahmadani. Ada sesuatu yang berdesir di hatiku. Sesuatu yang jarang terjadi padaku. Tapi aku tidak langsung memberi jawaban.

Segala cara dilakukan oleh saudaraku untuk membujukku. Terutama lewat kemenakan yang paling dekat denganku. Dia sering mengajakku keluar makan, sekedar untuk mengorek keterangan dariku. Seminggu, dua minggu, aku masih belum yakin. Kusertakan kedua nama itu dalam setiap sujud terakhirku dalam sholat tahajjud. Dan akhirnya di minggu ketiga hatiku mantap memilihnya. Nurul Aulia Rahmadani. Dan keluargaku pun bersorak gembira mendengarnya.

Ketika pertama kali melihatnya dengan kebaya pengantin putih, hatiku bergetar dan aku semakin yakin jika dia adalah jodoh yang dikirim Tuhan untukku. Dan setelah hampir tiga tahun membina rumah tangga dengannya aku semakin yakin dia adalah yang terbaik untukku.

Tuesday 5 May 2009

Jensen Ackles


Melihat aktingnya di Supernatural, banyak cewek yang kepincut. Bagaimana tidak? cowok yang lahir di Dallas, Texas, Amerika Serikat tanggal 01 Maret 1978 emang cuakep banget, aktingnya juga keren, sebagai pemburu hantu,setan, iblis n sejenisnya, yang rela melakukan apa saja demi melindungi adiknya, walaupun harus melakukan kesepakatan dengan iblis agar adiknya, sam, hidup kembali.

Aku juga begitu, gara-gara melihat aktingnya di supernatural, aku jadi jatuh cinta hehehe. Alias mengidolakannya. Akupun mulai googling foto-foto n wallpaper supernatural n Jensen Ackles. Artikel tentang Jensen Ackles juga. Nah dari salah satu komen di blognya toetoet, aku tahu klo ternyata doi dah merit n punya anak. Istrinya aktris juga namanya Sarah Carter (klo ini aku belum googling fotonya…penasaran juga…).

Waktu baca komen-komen di blog itu, aku gak nyangka klo ternyata fansx Jensen banyak juga. Ya ialah, secara cowok secakep n se macho doi. Hehehe. Aku juga baru tahu klo ternyata doi pernah main di Dawson’s creek season empat sebagai CJ. Aku lupa-lupa ingat. CJ itu yang mana ya? Kan dulu aku juga penggemarnya Dawson’s creek.
Kesimpulannya sih physically doi emang menarik buat dijadikan idola…
PS : baru kali ini aku punya idola bintang film lagi, setelah Keanu Reaves hehehe

Friday 1 May 2009

RelationShip



Aku punya pendapat sendiri tentang sebuah hubungan atau relationship. Aku ingin membatasinya sebatas hubungan persahabatan. Karena jika aku mengikutkan hubungan percintaan maka seakan-akan aku akan menjadi pembela “orang ketiga”.

Dalam hubungan persahabatan, kehadiran orang ketiga akan membuktikan seberapa tangguh hubungan persahabatan yang telah kita jalin. Ada yang bilang untuk menemukan seseorang yang tepat, kita harus bertemu dulu dengan beberapa orang. Ada yang membuat kita tertawa ada yang membuat kita menangis. Dan ketika kita bertemu dengan orang yang tepat dialah yang mampu membuat kita menangis dan tertawa. Kita merasa cocok dengannya begitu juga sebaliknya karena tidak ada orang lain di luar kita yang memiliki sesuatu yang berbeda, dan sebenarnya mampu mengisi ruang kosong hubungan antara kita dan sahabat kita.

Ketika sebuah jalinan persahabatan garing, renggang, atau bahkan putus, mungkin kita perlu instrospeksi diri, tapi ketika kita tidak menemukan kesalahan yang berarti, jangan menyalahkan diri kita terlalu dalam dan tidak usah mencari siapa yang salah. Anggap saja persahabatan yang pernah kita jalin kemarin, adalah sebuah perjalanan yang harus kita lalui untuk membantu kita dan sahabat kita menemukan orang yang tepat. Untuk mengukur diri kita dengan siapa kita merasa cocok. Mungkin untuk mengetahui kecocokan itu dibutuhkan waktu yang lama : setahun, dua tahun, atau bahkan bertahun-tahun.
Saat kita merasa cocok, dan tiba-tiba orang ketiga hadir, mengubah semua cerita antara kita dan sahabat kita, anggap saja, memang sebenarnya kalian tidak cocok. Hanya saja perlu seseorang untuk menyadarkan kita ke realita sebenarnya. Karena orang ketiga adalah sebuah pilihan. Kita menerimanya atau tidak.

Jika orang ketiga itu mampu menambah kaya persahabatanmu terimalah ia sebagai sahabat baru. Tapi jika orang ketiga tersebut membuatmu sadar ketidakcocokan antara kamu dan sahabatmu, relakanlah dia bersama sahabatmu. Pesanku cobalah bertahan dengan persahabatanmu. Tetapi jika engkau merasa tidak nyaman lagi, jangan paksa dirimu untuk terus bertahan, hanya karena ingin dianggap baik, dan menyenangkan. Aku rasa itu tidak perlu. Kembangkanlah sayapmu dari carilah sahabat baru. Karena dunia ini masih penuh dengan orang-orang yang mau bersahabat denganmu. Dan dengan sahabatmu? Jangan putus tali itu. Biarkan dia renggang. Tetapi tetaplah berhubungan dengannya. Bukan membenci. Berdirilah di luar lingkaran jika kamu ingin tahu apa yang terjadi di lingkaran itu. Dan ambillah tindakan yang tepat. Bila menjauh dari lingkaran itu adalah yang tepat, jangan pernah ragu melakukannya.

Tapi jika engkau masih ingin berada dalam lingkaran itu, jangan pula ragu melakukannya, perbaiki apa yang menurutmu masih bisa diperbaiki, akui kesalahan jika memang ada. Dan cobalah tegar terhadap basa-basi maupun penolakan. Karena untuk yang satu ini butuh kekuatan besar dari dalam dirimu, untuk kembali menjadi seorang sahabat……