Thursday 7 May 2009

First Love Story

Aku ingin membuat postingan dengan label Love Story isinya tentang kisah cinta anak manusia. Sumbernya dari curhatan orang, pribadi mungkin, atau kisah orang yang aku dengar dari orang lain, deesbe. Aku membuat label ini karena aku ingin berbagi kisah dengan orang lain.

So this is my first post :


Terbaik Untukku

Aku kenal gadis itu. Gadis berjilbab dan berkacamata di Fakultas Ekonomi. Tapi kami jarang bertemu, karena kami berbeda fakultas. Aku di Fakultas Tehnik. Aku tahu dia masih ada hubungan keluarga jauh denganku. Namanya Nurul. Menurutku dia manis, apalagi jika tersenyum, karena sederet giginya yang rapih akan terlihat. Tapi hanya itu. Aku tidak pernah berusaha mengenalnya lebih jauh. Dasar aku memang cowok pendiam. Soal cewek aku boleh diacungi jempol tapi diputar 180 derajat.

Setelah selesai kuliah, aku ikut balai pelatihan kerja. Kemudian aku dikirim ke Jepang, bekerja di sebuah perusahaan mobil terkenal di sana, sebagai buruh. Tapi sebagai buruh di Jepang kehidupanku berkecukupan. Dengan gajiku, orang tuaku akhirnya bisa menunaikan ibadah haji. Selama di sana tak sedikit pun aku tertarik dengan gadis Jepang. Secantik apapun mereka. Aku masih lebih suka wanita Indonesia. Dan Nurul…? Aku tidak pernah tahu kabarnya. Bagaimana mau tahu? Aku tidak pernah berusaha mencari tahu. Tiga tahun di Jepang akhirnya aku kembali ke Indonesia. Ke kampung halamanku sebuah kecil di daerah Sulawesi Selatan. Aku kembali jadi pengangguran.

Tidak berselang beberapa lama, kakakku yang tinggal di Palu, Sulawesi Tengah, mengajakku tinggal bersamanya sekalian mencari pekerjaan. Kebetulan dia punya banyak koneksi di sana. Aku pun berangkat dan diterima bekerja sebagai pengajar di sebuah sekolah menengah atas terkenal. Hidupku berjalan seperti biasa. Aku tidak pernah memikirkan masalah jodoh bagiku jodoh akan datang di saat yang tepat. Aku sempat membina hubungan dengan sesorang tapi hubungan itu kandas di tengah jalan. Saudara-saudaraku blingsatan melihatku. Umurku sudah 32 tahun dan aku belum menikah. Apalagi aku sudah punya pekerjaan tetap.

Akhirnya suatu hari kakak perempuanku menyodorkan dua nama. Aku kaget melihat salah satu nama yang disodorkan padaku. Nurul Aulia Rahmadani. Ada sesuatu yang berdesir di hatiku. Sesuatu yang jarang terjadi padaku. Tapi aku tidak langsung memberi jawaban.

Segala cara dilakukan oleh saudaraku untuk membujukku. Terutama lewat kemenakan yang paling dekat denganku. Dia sering mengajakku keluar makan, sekedar untuk mengorek keterangan dariku. Seminggu, dua minggu, aku masih belum yakin. Kusertakan kedua nama itu dalam setiap sujud terakhirku dalam sholat tahajjud. Dan akhirnya di minggu ketiga hatiku mantap memilihnya. Nurul Aulia Rahmadani. Dan keluargaku pun bersorak gembira mendengarnya.

Ketika pertama kali melihatnya dengan kebaya pengantin putih, hatiku bergetar dan aku semakin yakin jika dia adalah jodoh yang dikirim Tuhan untukku. Dan setelah hampir tiga tahun membina rumah tangga dengannya aku semakin yakin dia adalah yang terbaik untukku.

1 comment:

Anonymous said...

Salut for Miss Ang, bisa ngembangin bakat secara otodidak, selamat berinspirasi dan ayo semangat teruuus....